Friday, December 31, 2010
Monday, December 27, 2010
Sunday, December 19, 2010
Friday, December 17, 2010
Tuesday, December 07, 2010
Tuesday, November 30, 2010
"Gimana kamu bisa mencintai orang lain kalo kamu gak cinta ama dirimu sendiri ?"
"Bagaimana kamu tahu cara menghargai orang lain, kalo kamu gak mengahargai dirimu sendiri ?"
Kalimat diatas mungkin terdengar klise dan sangat 'sinetron' tapi gak jarang juga sering kita dengar di dunia nyata. Dan aku ngerasa kalo emang semua itu benar, semuanya gak akan sempurna kalo gak diawali dari diri kita terlebih dahulu. Sikap disiplin gak akan terbentuk di masyarakat luas kalo gak mendisiplinkan diri kita dulu. Begitu juga dengan hal2 lainnya. Nah terinspirasi dari kalimat diatas, aku pengen bikin sebuah daftar yang bisa membuatku mencintai diriku sendiri. Selama ini aku memang sering memandang rendah diriku sendiri, tidak pernah mencintai diri sendiri, selalu melihat kelebihan orang lain dan sering berangan-angan "Wah, andai aku seperti dia...". Rendah diri memang sifat yang baik, tapi kalo terlalu rendah itu minder artinya dan itu gak baik. InsyaAllah bukan dari niat menyombongkan diri sendiri dengan mencari kelebihan2 dari dalam diriku *Naudzubillah hi min dzalik*
- Aku memiliki badaniah yang tidak cacat, semua berfungsi dengan baik
- Tinggi badanku memang tidak setinggi model, tapi aku cukup tinggi untuk ukuran wanita normal.
- Memiliki kaki yang panjang, jadi bisa cocok pake celana jeans.
- Badanku berkulit putih yang bisa membuatku mengenakan hampir segala warna.
- Mukaku tidak gampang dihinggapi jerawat.
- Meski badanku gemuk, tapi merata sehingga masih memiliki kemudahan dalam mencari baju.
- Wajahku memang tidak secantik bintang film, tapi aku selalu terlihat manis di setiap foto =)
- Aku tidak bisa bergerak segemulai penari, namun gerakanku tidak lah sekaku robot.
- Otakku mungkin tidak seencer Einstein dan tidak memiliki pemikiran sekritis teman2ku yang lain, namun aku masih bisa mengerti dengan cepat.
Tuesday, November 16, 2010
Friday, July 16, 2010
Sungguh jangan pernah kau ragukan lagi tentang kalimat diatas
Tak usah kau pertanyakan lagi akan kebenarannya
Jujur saja, kawan!
Pasti banyak pertolongan yang telah Dia berikan pada kita
Hanya saja kita yang suka lupa akan Keberadaan Nya
Jujur saja, kawan!
Kita ingat pada saat susah saja
Tapi lupa saat problem kita terselesaikan
Namun jangan kau bermuram durja,
Jika tak kunjung datang sesuai keinginanmu
Bukan berarti Dia melupakanmu, kawan!
Karena Dia mengerti apa yang terbaik untukmu.
16072010 Berlin
Wednesday, July 14, 2010
Semenjak memakai hijab, Alhamdulillah banyak sekali hal2 yang membuatku semakin mantap untuk mempertahankannya. Banyak sekali hikmah dibaliknya yang Alhamdulillah telah di tunjukkan Allah kepadaku.
- Dulu aku selalu menunda untuk mengenakan hijab karena berbagai macam alasan antara lain: rasa panas yang memang menjadi kelemahanku. Aku yang gampang berkeringat rasanya tak akan tahan jika kutambah lagi kain untuk lebih menutup tubuhku. 'Ah!!nanti sajalah kalo ak sudah berkeluarga' Sedikit keinginan untuk mengenakan jilbab pun muncul dalam diriku, dan alasan lain pun kembali muncul 'Ah!! nanti saja kalo koleksi jilbab ku sudah banyak' Tapi Alhamdulillah dengan langkah yang mantap, aku bernadzar setelah kulewati problem yang satu itu aku akan mengenakan jilbab. Alhamdulillah, Allah semakin menguatkan ku dengan menambah rasa bangga karena aku telah satu langkah lebih baik dengan mengenakan jilbab. Namun aku khawatir dengan rasa bangga ini yang kurasa semakin hari berubah jalur menjadi rasa sombong, naudzu billah hi mindzalik.
- Memang benar pertolongan Allah itu sangat dekat, setelah sempat ragu untuk memulai karena belum memiliki banyak jilbab, Subhanallah banyak teman2 muslimah yang dengan senang hati menghadiahkan jilbab. Dan kini aku memiliki koleksi jilbab lebih dari cukup untuk keperluan sehari-hari.
- Dan kini memasuki musim panas yang super dasyat panasnya dibandingkan tahun2 sebelumnya. Rintangan nomer satu ku ini kucoba jalani dengan sabar. Alhamdulillah sampai saat ini aku masih mengenakannya. Mungkin terbersit sedikit rasa malu jika aku menanggalkannya, tapi tak apa. Yang terpenting aku berusaha selalu mengambil hikmah dibalik semuanya. Ada teman yang terkena sakit kepala karena hawa yang terlalu panas, Alhamdulillah dengan ini aku mengucap syukur karena dengan mengenakan hijab, sinar matahari tidak langsung mengenai kulit dan tak usah susah2 mengenakan sunblock karena Allah sudah menjaga muslimah dengan hijab.
- Heboh kasus video tidak senonoh yang dialami para artis akhir2 ini juga berusaha aku ambil hikmahnya. Dengan berjilbab, InsyaAllah Allah akan menjaga kemungkinan kita untuk disalahgunakan oleh oknum dengan cara mencari pemain yang mirip dengan kita(dari muka sampai gaya rambut). Tidak hanya itu yang perlu diambil hikmah nya, namun jika gaya hidup kita tetap lurus di jalan Allah, InsyaAllah tidak akan ada kasus seperti ini. Dengan tegas mereka bisa mengatakan " ITU BUKAN SAYA!! "
Saturday, July 10, 2010
Diberi senyuman oleh orang lain pasti sesuatu yang sungguh menyenangkan. Apalagi mendapatkan senyuman dari seorang muslimah yang namanya pun tidak kita kenal. Alhamdulillah, semenjak aku memakai hijab, aku tidak merasa risih dengan pandangan aneh orang2 non muslim disekitar ku yang notabene memang mereka mayoritas disini. Aku memang tidak berinteraksi langsung dan sering dengan mereka, mungkin itu salah satu faktornya. Sungguh Allah memiliki berjuta-juta macam cara membuat kita bahagia. Satu hal kecil saja, jika itu datangnya dari Allah maka akan jadi hal yang sungguh luar biasa. Sedang duduk sendiri dalam perjalanan pulang, dengan badan yang sangat capek tiba2 gadis muslimah itu melontarkan senyum padaku. Ia sedang bersama suaminya, tak kutunda lagi segera kubalas senyum itu. Hilang sudah rasanya capek yang menyerang sekujur badan.
Friday, April 23, 2010
Benar2 ak merasakan sendiri kebenaran kalimat itu. Kalimat Allah yang memang tiada duanya.
"Hai orang2 yang beriman janganlah suatu kaum memperolok-olok kaum yang lain,(karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang memperolok-olok), dan jangan pula wanita2 (memperolok-olok) wanita2 lain,(karena)boleh jadi wanita2 (yang diperolok-olok) lebih baik dari wanita2 (yang memperolok-olok). Dan janganlah kalian mencela diri kalian sendiri dan janganlah kalian panggil-memanggil dengan sebutan yang buruk. Seburuk-buruknya sebutan (panggilan) adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman. Dan barang siapa yyang tidak bertaubat mereka itulah orang2 yang zhalim" Q.S. Al Hujurat 11.
Sebelum ku mengenal gadis berkacamata dan berkulit coklat itu, ak mungkin akan terus terhanyut oleh ejekan2 yang dilontarkan oleh seorang teman tentangnya. Dia memang gadis yang lincah, dan bisa dibilang agak 'pecicilan' tapi betapa tak abis dihitung bantuannya untuk masjid. Tak sedikit pula kecerian nya mencerahkan hari mendung orang lain. Tak terlihat sedikitpun dari raut muka nya rasa capek demi memperlancar kantin masjid. Hijab sebagai pelengkap atribut seorang muslimah sudah dia kenakan jauh sebelum aku. Meski tak sesempurna seorang khadijah, namun sudah menjadi nilai lebih ketimbang dirimu yang suka menggunjingnya. Dan kuyakin sholat 5 waktu tak pernah ia tinggalkan, berbeda dengan mu yang jarang ku melihat kau menyentuh mukena. Mengapa seorang wanita memiliki mulut yang terkadang susah untuk dikendalikan. Mengapa seorang wanita sering merasa terintimidasi oleh kehadiran wanita lain yang sebenarnya bisa menjadi seorang teman, seorang sahabat, atau mungkin saudara semuslim. Mengapa harus melihat dengan kacamata kecemburuan terlebih dulu, mengapa tidak kita ambil sisi positif nya terlebih dulu. Mengapa harus kau adili perempuan baik itu sesuka hatimu sendiri. Kau tidak jauh lebih baik darinya, di mataku kau jauh lebih buruk darinya.
* for A.A.P Berlin, 16.05.10 by:elly
Wednesday, March 31, 2010
Sejak memulai liqo dengan murrobiyah baru, entah mengapa ak merasa lebih bersemangat untuk lebih mengenal Allah dan kekasih Nya Muhammad. bukan berarti murobiyah terdahulu mempunyai cara menyampaikan yang jelek dan tidak sesuai standar.bukan..bukan itu..semuanya memiliki sisi positif dan negatif masing2, tapi ak mengangkat topi untuk pembimbing2 ku terdahulu yang sudah menuntun seorang diri ini yang masih bengal dan tidak tahu apa2. bukan berarti sekarang ak bersih tak berdosa, ak masih menuju ke sana. karena tak seorang pun sempurna, tak seorang pun luput dari dosa. yang penting bagaimana cara kita untuk tetap bertahan di posisi teratas dari iman kita. sengaja mengenyangkan perut sewaktu di rumah karena tempat liqo hari ini berubah. bukan di rumah sang murobiyah seperti biasanya tapi berganti di masjid karena ada satu dan lain hal.
Karena biasanya murobiyah kami dengan baik hati memasak untuk perut2 buaya kami yang tak kenal kata kenyang hanya dengan sepiring nasi. namun karena kali ini bukan bertempat di rumah, jadi ak berpikir pasti tak ada makanan besar pemuas lapar kami. namun tak kusangka dan sungguh luar biasa, selesai liqo ia mengeluarkan 1 tempat besar berisi mi goreng untuk kami berempat. tak henti2nya berdecak kagum pada sosok mungil seorang ibu dari 3 anak yang lucu2. ia harus menjamu tamu yang ada di rumah nya, namun ia tak lupa akan kami. kami berempat mengobrol sambil makan mi goreng lezat bikinan murobiyah kami. tak sebanyak biasanya ak melahap mie goreng itu karena perut ku memang sudah agak kenyang, namun tak kuasa menahan air liur melihat mie goreng itu. ada satu cerita dari seorang teman yang menarik perhatian ku. ia memang memiliki kesibukan yang banyak, jadi selepas makan mi dia langsung pulang ke rumah menggarap sebuah website yang sudah menjadi tugasnya dari sebuah acara besar. namun bukan kesibukannya yang menarik perhatian ku. melainkan cerita yang sederhana tapi sarat makna, begini ceritanya. dia merasa kesal dengan teman2 kerjanya yang seolah-olah meremehkan kualitas dirinya. mereka menanyakan tentang kapan deadline selesai website tersebut dan teman ku menjawab dengan tegas : 'InsyaAllah minggu depan selesai' lalu dijawab dengan cemooh oleh rekan kerjanya 'jangan cuman InsyaAllah aja' . bagaimana tidak geram mendengar perkataan yang sangat menghina ini yang keluar dari mulut seorang non muslim. dengan tegas dan bangga temanku menjawab 'kalo dalam islam InsyaAllah berarti orang itu telah berjanji 99,9% dan harus dilaksanakan' lalu rekan kerja lain yang kebetulan juga muslim mencoba meredakan situasi yang mulai memanas berkata 'berarti InsyaAllah nya Riska ini bener' mendengar cerita nya ak merasa bangga mempunyai teman seperti dia serta memberi ku pelajaran untuk lebih bangga lagi dengan status ku sebagai muslimah.
Satu lagi hal pada hari itu yang membuatku membelalakkan mata tak percaya dengan apa yang kudengar. seorang teman datang ke masjid selepas menjemput seorang anak sma fresh graduate yang akan melanjutkan studinya di sini. teman ku mengatakan kalau dia sudah menikah. berbeda umur dengan ku cukup jauh namun dia sudah mantap untuk melengkapi separuh agamanya. karena orang tuanya tidak akan mengizinkan dia sekolah ke luar negeri dengan statusnya masih berpacaran dengan seorang gadis yang notabene juga akan kuliah di negeri yang sama. good job mom and dad!! walau begitu, dia tidak menciut dan membatalkan niatnya untuk sekolah dengan status menikah, karena menurutku itu adalah keputusan yang sangat tidak mudah. konteks arti menikah di indonesia jauh berbeda dengan arti menikah dalam konsep hidup orang barat. untuk pergi ke negeri orang demi menimba ilmu saja sudah berat apalagi ini dengan membawa tanggung jawab sebagai seorang imam. memang mungkin terlebih dulu menjalani proses yang perlahan untuk menuju ke sebuah keluarga dan disini masih dengan biaya orang tua, namun tetap saja ak salut mendengarnya.
Tuesday, January 12, 2010
Kau melangkah anggun dengan kaki jenjangmu
Tutur halus perkataanmu yang menyejukkan
Tak akan kau menyakiti seorang teman
Dengan lidah tajam seorang hawa
Jiwa keibuanmu yang alami
tak mengundang tatap cemburu seorang ibu
karena gadis cilik itu nyaman denganmu
ia merasa keikhlasan sebuah sayang
Dibalut dengan pakaian sopan nan indah
bergaya muda namun menutup aurat
pun tak mengurangi cantikmu
ada seorang wanita di dalam dirimu
meski kau masih belia
* for N.A.S , Berlin 12.01.10 01:10 by:elly
Sunday, January 03, 2010
Sungguh susah sekali menjaga hatiku untuk tetap berpikir positif tentangmu. Terlebih lagi jika aku telah mengetahui sesuatu yang sangat menusuk hatiku. Aku berpikir kamu mengkhawatirkanku, tapi sekarang aku mencium sesuatu yang terselubung dibalik perhatianmu. Kau memang tipe orang yang sulit untuk ber basa basi. Lelucon yang kau lontarkan pun sering membuat orang lain sakit hati bukan malah membuahkan gelak tawa. Tapi aku yakin kau tidak bermaksud menyakiti hati orang, mungkin itu adalah caramu untuk dekat dengan seseorang. Caaraa yang aneh memang.
Pertama kali aku berinteraksi denganmu, kupingku pun sering panas kau buat. Namun aku hanya menanggapinya dengan senyum dan tidak terlalu banyak membalas lelucon sadismu. Berbeda dengan gadis-gadis mu yang lain, mereka terkadang demi memertahankan harga diri mencoba untuk mencari jawaban yang cukup menohok dan membuatmu tutup mulut. Namun tidak denganku, aku tak ingin menyakiti hatimu.
Tapi sekarang kau telah menorehkan luka yang dalam dihatiku. Perhatianmu selama ini bukan untukku seorang. Aku pikir kau tulus menghawatirkanku, aku pikir akhirnya kau memerhatikanku, aku pikir kini engkau menganggapku spesial. Namun semua itu hanyalah perasaan dan khayalanku belaka. Apa hakku untuk mengharapkan banyak darimu, aku hanya gadismu yang kesekian. Semua perhatianmu kepadaku hanyalah rasa khawatir untuk gadismu yang nomor satu. Satu gadis yang akan abadi di dalam hatimu.
*created by elly 02.02.2010 -inspired by someone at my workplace-