Thursday, November 24, 2005


BUNGA DAI
SY PUTIH



Sedan berwarna metalik silver itu sedang meluncur mulus di Jalan Darmo Permai yang siang hari itu tampak sedikit lengang. Telihat sepasang muda-mudi sedang berbincang-bincang di dalamnya.

" Kenalin ya Ly.. please.. " mohon pemuda tampan yang bernama Amanda yang sedang berkonsentrasi ke jalanan sambil sesekali melirik ke arah Lily, gadis berparas ayu yang sudah menjadi sahabatnya kurang lebih tujuh tahun.
" Aku seneng banget deh kalo ngeliat kamu memohon-mohon kayak gini.. mukamu tuh keliatan memelas bgt.. hahaha.. " ujar Lily menggoda Amanda yang ternyata sedang jatuh cinta dengan teman sekelas Lily.
" Ya deh Ly, terserah kamu mo bilang apa.. yang penting kamu mau kenali dia ya..?! " jawab Amanda yang terlihat sangat pasrah. Padahal dia gak tahan kalau disuruh memohon seperti ini. Akhirnya Lily menyetujui permintaan Amanda untuk dikenalkan dengan temannya. Amanda memperlambat laju mobilnya ketika tampak rumah mungil berwarna kuning gading. Lily membuka pintu mobil, " Ok, nda aku tunggu kamu jam 7 melem, awas ya jangan sampe telat..!! dia gak suka cowok ngaret..!! " ancam Lily.
" Ok deh kakak..!? " jawab Amanda sambil menirukan salah satu iklan produk makanan. Lily menutup pintu mobil sambil melambai ke arah Amanda. Banyak teman2 Lily maupun Amanda yang terkagum-kagum dengan hubungan mereka berdua. Biasanya kalau cowok dan cewek bersahabat pasti tidak akan bertahan lama, ujung2nya biasanya berakhir dengan pacaran. Tetapi pasangan yang satu ini agak ' extra ordinary '. Mereka sudah mengenal satu sama lain sejak kelas 6 SD. Mereka selalu satu sekolah mulai dari kelas 6 SD sampai sekarang mereka kelas 2 SMU. Rumah mereka pun berdekatan, mereka selalu bermain bersama-sama. Amanda selalu membela Lily kalau dia digoda oleh teman2nya yang cowok. Hubungan mereka sudah seperti kakak adik, karena kebetulan di keluarga Lily tidak ada anak laki2 sedangkan di keluarga Amanda semuanya cowok.


* * * *

" Nda, kenalin ini Lia.. Lia ini Amanda.. "
" Lia.. "
" Amanda.. "
Mereka saling berjabat tangan erat. Tak seberapa lama, mereka bertiga pun larut dalam obrolan yang seru. Terutama Amanda dan Lia, sepertinya mereka sudah mengenal satu sama lain selama bertahun-tahun. Lily tersenyum kecil melihat mereka berdua sangat akrab. ' Wah kayaknya bakal makan2 nih..?! ' batin Lily mengharap traktiran Amanda jika mereka jadian. Tidak terasa malam pun makin larut.
" Udah malem nih, aku anter kamu pulang ya Li..? " Amanda menawarkan tumpangan pada Lia dan berharap bisa PDKT lebih jauh lagi. Lia hanya tersenyum sembari menganggukan kepala.
" Gak ngerepotin nih.. ?! " tanya Lia khawatir.
" Gak kok..! " jawab Amanda meyakinkan, mereka bertiga menuju mobil Amanda. Lily senang sekali melihat mereka berdua. Maklum, akhir2 ini Amanda kurang mujur dengan cewek2nya. Dia sudah tiga kali disakiti cewek, padahal apa yang kurang dari Amanda. Anaknya Tampan, juara Tae Kwon Do, jago basket, pintar, baik, pokoknya idola deh di sekolah. Kenapa ada yang tega melukai hatinya.
Di dalam perjalanan mengantar Lia pulang, Amanda tidak sengaja senyum2 sendiri.
" Eh, ngapain sih dari tadi senyam-senyum sendiri..? " Lia bertanya kepada Amanda karena penasaran melihat sikap Amanda yang rada2 menjurus ke arah kelainan jiwa.
" Li, aku pengen ngomong sesuatu ke kamu, boleh gak..?? "
" Ngomong aja lagi..!? "
" Li, mau gak kamu jadi pacarku..? "
" Hah..!! " Lia kaget setengah mati mendengar pertanyaan Amanda barusan. Baru kali ini ia mengetahui kalau ada cowok yang nembak cewek, padahal baru kenal beberapa jam yang lalu. Tapi keterkejutannya tidak berlangsung lama. Lia memberikan senyumannya yang paling manis kepada Amanda, disertai dengan anggukan malu2. Rupanya cinta Amanda tidak bertepuk sebelah tangan, dikala ia tahu kalau pujaan hatinya itu juga memiliki perasaan yang sama sebelum ia mengenalnya.

* * * *

" Wah..wah..wah.. yang baru jadian ni ye.. !? Traktirannya mana nih..?? "
" Iya..iya.. kapan sih aku pernah melupakan sahabatku yang baik ini..?! "
" Gombal..!! "
" Aku jemput kamu jam 4 sore ya..?? yang pasti bareng Lia dong..kan sekalian kencan.. "

" Wah.. jadi obat nyamuk dong..?! "
" Hahahaha.. "
Jam 15.45 mobil Amanda tiba di depan rumah Lily. Telihat Amanda dan Lia keluar dari mobil dan memencet bel yang ada di pagar rumah Lily. Mbak Inah tergopoh-goph membukakan pintu untuk mereka.
" Makasih mbak.. Lilynya udah siap blom mbak Inah..?? "
" Masih di kamar mas.. tunggu aja dulu, paling sebentar lagi juga sudah selesai.. "
" Ya udah kita tunggu diteras aja mbak.. "
Setelah diberi tahu oleh mbak Inah, Lily mempercepat bersiap-siap sambil mengintip dari jendela kamar. Terlihat Amanda dan Lia sedang ngobrol di teras depan dengan Mama. Semua keluarga Lily sudah seperti keluarga besar. Mereka sudah dekat satu sama lain.
" Ok, I'm ready..!! ayo brangkat..!! " tiba2 Lily muncul dengan memakai rok selutut dengan kaos kerut warna putih. Ia tampak manis sekali.
" Kamu keliatan feminin banget hari ini Ly..?? " tanya Amanda yang terkagum-kagum dengan penampilan Lily hari ini. Biasanya Lily jarang sekali memakai rok, yang paling feminin pun itu dia memakai celana kain.
" Mama tuh yang nyuruh aku pake rok, kan yang kencan pertama bukan Lily " jawab Lily sambil melirik mamanya yang duduk di sebelah Amanda dengan penuh arti.
" Iya, mama tau kalo sekarang hari yang spesial buat Amanda dan Lia, tapi kamu juga harus merayakannya juga dong.. Lagian kasihan kan rok nya gak pernah dipakai..?! " Lia hanya bisa tersenyum malu2 mendengar jawaban dari mama Lily.
" Tapi masih kalah kok ama Lia, hari ini kamu cantik bgt Li.. "
" Ya dong, kan mo kencan pertama.. " sahut Lia malu2.
" Udah, kita brangkat yuk skarang.. pergi dulu tante..?! "
" Ya, hati2..pulangnya jangan malem2 ya..?! "
" Beres tante..!! " sahut Amanda dari balik kemudi.
Mama Lily melambaikan tangan sampai mobil mereka menghilang di tikungan. Mereka bertiga terlihat gembira sekali selama perjalanan. Tertawa bersama, bercanda bersama sampai tak terasa mobil sudah sampai tujuan. Mereka memilih restoran Pizza Hut untuk makan malam. Amanda memesan meja di dekat jendela, lalu pramusaji datang siap mencatat pesanan mereka. Tak lama kemudian, pramusaji kembali membawa pesanan mereka.
" Lho, itu kan Valerie.. Val..!! " Amanda memanggil temannya yang sedang mengobrol. Valerie terkejut melihat Amanda, ia pun menghampiri mejanya.
" Nda, pa kabar..?? kok gak pernah nelfon sih..?? Sombong ya, mentang2 udah ada dua cewek, trus lupa ama temen lama nih.. " sindir Valerie sambil menepuk pundak sobat lamanya ini. Valerie adalah teman sekelas Amanda sewaktu SMP, ia hanya dua tahun di Surabaya dan selanjutnya ia harus ikut ayahnya ke Jakarta karena tuntutan pekerjaan dari sang ayah.
" Oya, kenalin ini Lia cewekku, dan ini sobatku Lily.. " Amanda memperkenalkan mereka ke Valerie.
" Amanda banyak cerita tentang kamu Lily " sahut Valerie sambil menatap Lily tajam. Valerie memang memiliki mata yang indah yang sanggup merontokkan hati cewek2. Lily hanya bisa tersenyum simpul menanggapi ucapan Valerie.
" Kmu kesini dalam rangka liburan atau..?? " tanya Amanda penasaran dengan munculnya sobatnya yang satu ini.
" Gak, bukan liburan.. aku pindah lagi kesini, sekarang ayahku dapet pekerjaan tetap disini. " jelas Valerie tentang kedatangannya kembali ke Surabaya. Seperti layaknya dua sahabat yang sudah lama tidak bertemu, pasti banyak sekali sesuatau untuk diceritakan. Bahkan Lia pun turut nimbrung untuk bercerita. Hanya Lily saja yang terlihat membisu dan hanya tersenyum mendengarkan cerita mereka. Sepertinya Amanda menyadari hal ini, bahwa ada yang tidak beres pada diri Lily. Tidak biasanya ia seperti ini, biasanya walau orang baru kenal pun, dia pasti menambahkan suara untuk bercerita.
Malam semakin larut dan mereka berpisah menuju tujuan masing2. Valerie berpamitan dengan Amanda, Lia dan juga Lily.
" Senang sekali berkenalan dengan kamu " Valerie menjabat erat tangan Lily. Tatapan tajamnya hanya bisa membuat Lily tersenyum simpul. Lily benar2 tidak bisa berkata apa2.
Sementara itu di dalam mobil, Amanda dan Lily membisu seribu bahasa setelah mengantarkan Lia. Situasi ini membuat Amanda tidak nyaman. Akhirnya dia menanyakan keadaan Lily yang sedari tadi terlihat aneh.
" Kalo ada apa2 ngomong dong Ly.. kamu sendiri dulu yang bilang waktu kita masih kecil, kita janji kalo ada apa2 diantara kita, musti langsung diomongin dan gak boleh ditutup-tutupi "
" Iya, aku inget kok.. tapi aku malu cerita ka kamu nda.. "
" Hah..!! malu..?? sejak kapan kamu punya malu..?? "
" Tuh kan..!! gak jadi cerita deh..!? "
" Iya deh sorry becanda.. " sambil memperlambat laju mobilnya di lampu merah, ia menatap wajah Lily sambil menunggu jawaban dari mulutnya.
" Aku jatuh cinta ama Valerie " amanda benar2 terkejut dengan pernyataan yang barusan dikatakan Lily, sampai2 ia taidak sadar kalo lampu sudah berganti hijau. Ia baru menggerakkan mobilnya sewaktu klakson dari mobil2 dibelakangnya bersahut-sahutan memprotes.
" Tapi kan kamu baru kenal dia beberapa jam yang lalu, gak biasanya kamu fall in love at first sight. "
" Sebenernya aku udah tau dia sejak SMP. Dia itu beda dari kebanyakan cowok, gak tau knapa setiap kali ngeliat dia hatiku ini selalu berdebar-debar. " Lily bercerita sambil senyum2 sendiri. Amanda terheran-heran melihat tingkah Lily yang aneh, tidak biasanya Lily bersikap seperti ini. Baru kali ini dia melihat wajah Lily berbinar-binar. Sepertinya Lily benar2 jatuh hati dengan cowok yang juga sahabatnya ini, Valerie.
" Waktu itu aku ngeliat dia di taman lagi maen ama anak2 kecil. " Lily melanjutkan ceritanya, pipinya bersemu merah. Amanda merasa geli melihat sikap Lily seperti anak kecil yang sedang menceritakan mainan barunya. Ia menahan diri untuk tidak tertawa betapa seriusnya ia menceritakan tentang Valerie.
" Sejak itu aku ngerasa that he is different " Amanda yang sedari tadi mendengarkan cerita Lily merasa tersentuh dengan apa yang dikatakannya, walaupun ia juga tidak tahan untuk tidak tertawa.
Tanpa terasa mereka sudah berada di depan rumah Lily. Ketika hendak turun dari mobil, Amanda memegang tangan Lily dan berkata " Kamu harus nyampein perasaanmu itu ke Valerie "
" Gak..!! aku takut nda..!! lagipula aku gak pernah nunjukkin perasaanku ke cowok yang aku suka, apalagi nyatain..Aku gak punya cukup keberanian untuk itu.. " jawab Lily. Amanda mengerti perasaan Lily, ia belum pernah sekalipun pacaran apalagi menunjukkan gelagat2 bahwa dia sedang menyukai seorang cowok. Lily benar2 pintar merahasiakan perasaannya terhadap Valerie selama ini. Ternyata Amanda belum benar2 mengenal Lily.
" Kalo gitu aku akan membantumu " ujar Amanda
" Makasih Nda, kamu benar2 sahabat sejatiku. "
Setelah berpamitan dengan mamanya Lily, Amanda masuk ke mobil dan mulai meluncur pulang.

* * * *

Ternyata bantuan Amanda benar2 membantu Lily. Sudah setengah tahun dia menjalin hubungan dengan Valerie. Lily masih ingat malam dimana Valerie meneleponnya dan berkata bahwa ia sudah tahu perasaannya. Ternyata Amanda yang telah memberitahukannya tentang masalah ini. Betapa terkejutnya Lily sewaktu Valerie datang ke rumahnya pagi2 sekali dengan membawa seikat bunga daisy berwarna putih favorit Lily. Hatinya begitu berbunga-bunga sewaktu Valerie mengatakan " Maukah kau jadi kekasihku..?? ", mendengar kata2 itu, wajah Lily memerah seperti kepiting rebus. Sejak saat itu hari2 Lily terasa sangat indah.








1 comment:

dustamanusia said...

weitss..lly..wedeh..inget jadinya sama satu orang ituh..!hahaha..toubh..toubh..ltambahin lagi lly..??!!