Wednesday, March 31, 2010

Sabtu, 27032010 Berkumpul kembali dengan orang2 yang disayang Allah sungguh benar2 merasa seperti menunggu untuk bertemu dengan kekasih hatiku. Duduk dalam lingkaran suci dipenuhi oleh malaikat Allah sungguh sebuah nikmat yang tak tergantikan. Membicarakan topik tentang pemuda masa kini dan sedikit banyak mengenal sejarah islam yang dulu tak tersentuh. Hati ini seperti terbakar api mendengar orang2 eropa atau lebih tepatnya orang2 kafir berusaha keras menghapus sejarah kegemilangan islam dari muka bumi, menghilangkan jejak sebuah era emas dari kaum muslimin. dikarenakan pada saat yang sama eropa mengalami era kegelapan. Hati pun sedikit tergerak untuk lebih mengenal sejarah islam, agama yang selama ini menjadi panutan hidupku, agar lebih ku berbangga pada mu dan sudah sepatutnya ak mengenal mu lebih dalam dan menjadikan mu prioritas nomer 1 ku bukan malah sebagai sebuah selingan satu atau 2 kali seminggu.

Sejak memulai liqo dengan murrobiyah baru, entah mengapa ak merasa lebih bersemangat untuk lebih mengenal Allah dan kekasih Nya Muhammad. bukan berarti murobiyah terdahulu mempunyai cara menyampaikan yang jelek dan tidak sesuai standar.bukan..bukan itu..semuanya memiliki sisi positif dan negatif masing2, tapi ak mengangkat topi untuk pembimbing2 ku terdahulu yang sudah menuntun seorang diri ini yang masih bengal dan tidak tahu apa2. bukan berarti sekarang ak bersih tak berdosa, ak masih menuju ke sana. karena tak seorang pun semp
urna, tak seorang pun luput dari dosa. yang penting bagaimana cara kita untuk tetap bertahan di posisi teratas dari iman kita. sengaja mengenyangkan perut sewaktu di rumah karena tempat liqo hari ini berubah. bukan di rumah sang murobiyah seperti biasanya tapi berganti di masjid karena ada satu dan lain hal.

Karena biasanya murobiyah kami dengan baik hati memasak untuk per
ut2 buaya kami yang tak kenal kata kenyang hanya dengan sepiring nasi. namun karena kali ini bukan bertempat di rumah, jadi ak berpikir pasti tak ada makanan besar pemuas lapar kami. namun tak kusangka dan sungguh luar biasa, selesai liqo ia mengeluarkan 1 tempat besar berisi mi goreng untuk kami berempat. tak henti2nya berdecak kagum pada sosok mungil seorang ibu dari 3 anak yang lucu2. ia harus menjamu tamu yang ada di rumah nya, namun ia tak lupa akan kami. kami berempat mengobrol sambil makan mi goreng lezat bikinan murobiyah kami. tak sebanyak biasanya ak melahap mie goreng itu karena perut ku memang sudah agak kenyang, namun tak kuasa menahan air liur melihat mie goreng itu. ada satu cerita dari seorang teman yang menarik perhatian ku. ia memang memiliki kesibukan yang banyak, jadi selepas makan mi dia langsung pulang ke rumah menggarap sebuah website yang sudah menjadi tugasnya dari sebuah acara besar. namun bukan kesibukannya yang menarik perhatian ku. melainkan cerita yang sederhana tapi sarat makna, begini ceritanya. dia merasa kesal dengan teman2 kerjanya yang seolah-olah meremehkan kualitas dirinya. mereka menanyakan tentang kapan deadline selesai website tersebut dan teman ku menjawab dengan tegas : 'InsyaAllah minggu depan selesai' lalu dijawab dengan cemooh oleh rekan kerjanya 'jangan cuman InsyaAllah aja' . bagaimana tidak geram mendengar perkataan yang sangat menghina ini yang keluar dari mulut seorang non muslim. dengan tegas dan bangga temanku menjawab 'kalo dalam islam InsyaAllah berarti orang itu telah berjanji 99,9% dan harus dilaksanakan' lalu rekan kerja lain yang kebetulan juga muslim mencoba meredakan situasi yang mulai memanas berkata 'berarti InsyaAllah nya Riska ini bener' mendengar cerita nya ak merasa bangga mempunyai teman seperti dia serta memberi ku pelajaran untuk lebih bangga lagi dengan status ku sebagai muslimah.

Satu lagi hal pada hari itu yang membuatku membelalakkan mata tak percaya dengan apa yang kudengar. seorang teman datang ke masjid selepas menjemput seorang anak sma fresh graduate yang akan melanjutkan studinya di sini. teman ku mengatakan kalau dia sudah menikah. berbeda umur dengan ku cukup jauh namun dia sudah mantap untuk melengkapi separuh agamanya. karena orang tuanya tidak akan mengizinkan dia sekolah ke luar negeri dengan statusnya masih berpacaran dengan seorang gadis yang notabene juga akan kuliah di negeri yang sama. good job mom and da
d!! walau begitu, dia tidak menciut dan membatalkan niatnya untuk sekolah dengan status menikah, karena menurutku itu adalah keputusan yang sangat tidak mudah. konteks arti menikah di indonesia jauh berbeda dengan arti menikah dalam konsep hidup orang barat. untuk pergi ke negeri orang demi menimba ilmu saja sudah berat apalagi ini dengan membawa tanggung jawab sebagai seorang imam. memang mungkin terlebih dulu menjalani proses yang perlahan untuk menuju ke sebuah keluarga dan disini masih dengan biaya orang tua, namun tetap saja ak salut mendengarnya.

2 comments:

Ummu Hudzaifah said...

waaaa ada namaku ada namaku ada namaku!!! :))

semoga Allah mempersatukan kita dalam kebaikan ya ly. Saling mengingatkan, memberi nasihat.

love you elly ku !!!
kiss kiss
:*

la bóheme said...

iya,riska kita saling mengingatkan..walau kadang2 kebenaran itu sakit rasanya *haduh, bahasanya =D
hahaha, nih blog udah mulai 'go public' kayaknya..harus mulai pake inisial nih XP