Saturday, July 10, 2010

Satu Hal Kecil Bermakna Besar

Hal kecil itu menjadi hal yang sungguh luar biasa di mata ku sekarang. Senyum itu berasal dari orang biasa, bukan menteri, bukan pejabat, bukan presiden pun bukan sang kekasih hati. Namun senyum tulus ikhlas itu berasal dari seorang muslimah berjilbab. Iya, mungkin terdengar sangat berlebihan tapi tidak untukku. Memang semenjak hatiku telah dibuka oleh Nya untuk melaksanakan satu tugas seorang muslimah, aku merasa menjadi sensitif. Bukan dalam hal yang buruk InsyaAllah, tapi dalam hal kebaikan. Salah satu contohnya adalah mendapat sapaan 'Assalamualaikum' dari seorang muslim dari negara lain, itu berarti aku sudah berani bangga akan identitas ku sebagai muslimah. Dulu hatiku rasanya iri melihat teman2 yang bisa dengan entengnya mengucapkan kalimat 'Assalamualaikum' kepada saudara muslim dari negara lain. Sebetulnya jikalau pun ak ikut mengucapkannya tak ada yang salah, toh ak seorang muslimah. Namun hati ini rasanya malu, 'Pasti anak ini hanya ikut2 temannya saja !!' aku takut mereka akan berpikir seperti itu. MasyaAllah, ternyata aku sudah ber dzu udzon kepada mereka. Bukan, aku tidak berniat ber dzu'udzon terhadap mereka, aku hanya tidak memiliki cukup keberanian untuk mengucapkan satu kalimat yang sederhana 'Assalamualaikum'.

Diberi senyuman oleh orang lain pasti sesuatu yang sungguh menyenangkan. Apalagi mendapatkan senyuman dari seorang muslimah yang namanya pun tidak kita kenal. Alhamdulillah, semenjak aku memakai hijab, aku tidak merasa risih dengan pandangan aneh orang2 non muslim disekitar ku yang notabene memang mereka mayoritas disini. Aku memang tidak berinteraksi langsung dan sering dengan mereka, mungkin itu salah satu faktornya. Sungguh Allah memiliki berjuta-juta macam cara membuat kita bahagia. Satu hal kecil saja, jika itu datangnya dari Allah maka akan jadi hal yang sungguh luar biasa. Sedang duduk sendiri dalam perjalanan pulang, dengan badan yang sangat capek tiba2 gadis muslimah itu melontarkan senyum padaku. Ia sedang bersama suaminya, tak kutunda lagi segera kubalas senyum itu. Hilang sudah rasanya capek yang menyerang sekujur badan.

No comments: