Monday, March 14, 2011

Terkejut Batin

Lupa dimana dan oleh siapa pertama kali aku mendengar istilah ini, aku hanya ingat pertama kali denger istilah ini dari my temporary roommate balok-lok XP. Pengen aja bikin tulisan tentang istilah 'terkejut batin' ini karena aku merasa salah satu saraf di otakku bereaksi tiap kali mendengar istilah ini (berlebihan banget sih =___=) Kalo yang aku tangkep arti dari istilah terkejut batin ini adalah = culture shock yang mungkin udah dimodifikasi. Ah, aku tidak akan menulis lebih lanjut asal muasal istilah 'terkejut batin' dan pastinya tentang culture shock karena diluar sana banyak yang lebih ahli tentang ini.

Mungkin yang menjadi titik berat nya adalah karena memang aku pernah merasakan berada di negara berjarak jurang lebih 18 jam dengan pesawat yang berarti gak cuman kultur, tapi semuanya beda. Sering juga aku mendengar kasus 'terkejut batin' ini di sekitar ku. Yah, memang sangat bisa terjadi apalagi kami2 ini yang memang merantau jauh dari orang tua karena ingin menuntut ilmu. Yang berniat benar dan sungguh2 ingin menuntut ilmu dan juga melaksanakan amanah dari orang tua InsyaAllah akan dapat melewati masalah 'terkejut batin' ini. Mulai dari musim yang kalo summer panas banget dan kering, sebaliknya kalo winter dinginnya minta ampun belum lagi warga pribumi nya yang emang dari sono nya udah kaku makin kaku oleh winter. Pertama nyampe, dompet masih tebel, di bank pun masih 4 digit. Dunia rasanya indah, godaan2 pun datang silih berganti. Mode fashion yang pastinya selalu dan jauh lebih update dari negara asal ku yang memang masih tergolong negara berkembang, dapat membuat ku yang gila fashion menjadi lupa diri. Padahal kan uang 4 digit tadi diperhitungkan untuk biaya 2 tahun, tapi nyatanya bisa2 habis dalam waktu kurang dari setahun. Itu baru dalam fashion, belum lagi teknologi yang tak henti2nya mengeluarkan model terbaru. Gak cukup kalo cuman menginjakkan kaki di negara tempat kita menuntut ilmu, mumpung nih kenapa gak sekalian aja jalan2, mumpung masih 4 digit dan waktu luang masih banyak.

Menuntut ilmu di negeri orang harus pandai2 bergaul dong, terutama dengan warga pribumi nya. Biar lebih cepat menguasai bahasa dari negara tersebut. Tapi harus pandai2 juga menjaga prinsip yang sudah kita pilih dan pegang teguh, terutama yang namanya agama. Terlalu syuuur bergaul dengan mereka juga bisa bahaya. Karena memang mereka dari awalnya memang sudah berbeda dengan diriku, baik itu secara jasmani atau rohani. Emang harus ikut2an meminum apa yang mereka minum?sampai merusak badan ku sendiri. Itu memang merupakan minuman keseharian mereka jadi sudah terbiasa. Musti ya harus ikut banyak2an minumnya?sampai mabuk dan KO sampai harus panggil ambulan?

Belum lagi kalau sampai harus terbawa arus budaya bebas mereka tinggal bersama kekasih dalam satu atap, bahkan sampai satu kamar. Dengan alasan aku sudah dewasa, aku bisa menahan diri, aku gak bakal ngapa2in kok. Ingat Elly, setan datang dari arah kanan, kiri, atas, bawah dan dari mana pun mereka mau. Bagus kalo bisa mempertahankan omongan kalo tidak akan ada apa2 walaupun tinggal satu kamar bersama kekasih. Tapi kalo godaan setan lebih besar dan terjadi sesuatu yang paling tidak kita semua inginkan, Naudzubilah hi mindzalik. Dan sampai hatikah aku berbohong kepada orang tua, menutupi itu semua dari orang tua ku? Naudzubilah hi mindzalik, kalo sampai orang tua kita gak ridha karena merasa dibohongi, apa jadinya? Bila orang tua murka, Allah pun akan murka. Dan aku hanya seorang bystander yang sering berpangku tangan meski kesalahan sering terjadi di depan mukaku, sering menutup mata atas kesalahan sendiri TT___TT

2 comments:

Riska said...

sepertinya memang prinsip kita yang berbeda dengan orang2 ly. sampe mungkin mereka juga lupa yang dimaksud "terkejut bathin" itu apa.

yeah.. gue akui gue masih jauh dari kriteria manusia baik dalam islam. tapi gue coba. ya kan ya ly?

kadar malu dan kadar iman itu berbanding lurus. kalo imannya naik, rasa malunya pun semakin tinggi. malu kalau berdua-duaan dengan bukan muhrim karena takut dilihat Allah, malu kalau tidak menutup aurat, malu bila tertinggal shalat..

aaah ly.. as always, your post makes me think of many things nih.

saling mengingatkan dan mendoakan terus ya ly..

:*

la bóheme said...

iya nih ris,pas akhir2 tulisan jadi mikir = 'kok jadi serius gini sih????'; 'kok jadi serem gini ak nulisnya???' na ja, tapi gak papa..orang ini blog ku kok, terserah dong mau nulis apaan!!! *lah kok jadi sewot.cape deh -.-"
ya,Alhamdulillah kalo ada manfaatnya.